TRI DHARMA PERGURUAN
TINGGI SEBAGAI TOMBAK DALAM PENCAPAIAN
MAHASISWA YANG BERKUALITAS
Upaya untuk mewujudkan peran Perguruan Tinggi sebagai tanggung jawab mahasiswa, maka dapat dilakukan beberapa usaha untuk merangsang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah kebebasan mimbar di kampus. Kebebasan mimbar dapat dilakukan sekarang ini dalam kegiatan di Perguruan Tinggi karena rantai besi yang selama rezim Orde Baru berkuasa telah terlepas, sehingga mahasiswa tidak perlu takut untuk menyampaikan aspirasinya.
Kebebasan mimbar ini diupayakan sebagai salah satu usaha dalam merangsang kepekaan mahasiswa. Dalam kehidupan di kampus, pemanfaatan mimbar ilmiah dalam meningkatkan kepekaan mahasiswa adalah tidak terlepas dari karakter khas dan fungsi Perguruan Tinggi itu sendiri yaitu membentuk insan akademik intelektual yang dapat mempertanggungjawabkan kualitas keilmuannya dan membentuk insan akademis yang mengabdi kepada masyarakat. Sehingga dapat diperoleh manfaat dari kegiatan mimbar ilmiah tersebut, yaitu untuk merangsang kepekaan kualitas intelektual mahasiswa, dan untuk merangasang kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya (masyarakat).
Upaya aplikasi kebebasan mimbar ini harus didukung oleh semua komponen yang ada Perguruan Tinggi baik itu mahasiswa maupun birokrat kampus sebagai pemegang kebijakan. Selain itu kebebasan mimbar juga harus didukung oleh kebebasan belajar dan kebebasan komunikasi.
Mari kita melihat isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah:
.
1. Pendidikan dan Pengajaran
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka menerusakan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer
Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka menerusakan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer
of
knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh
mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam pendidikan tinggi dinegara kita dikenal
dengan istialh strata, mulai dari strata satu(S-1) yaitu merupakan pendidikan
program sarjana, strata dua(S-2) merupakan program magister dan strata tiga
(S-3) yaitu pendidikan doktor dalam sutau disiplin ilmu,serta pendidikan jalur
vokasional/non gelar(diploma). Atau boleh di katakan Pendidikan merupakan suatu proses
memfasilitasi peserta didik dengan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi
pengembangkan dan peningkatkan kompetensi di bidang akademik dan non-akademik
sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, bermoral, dan
berguna tidak hanya bagi dirinya namun juga masyarakat secara luas. Satu hal yang
turut disesalkan dari pandangan masyarakat Indonesia mengenai perguruan tinggi saat ini adalah pendidikan
sangat erat dengan fasilitas. Fasilitas hebat seperti gedung perkuliahan
yang mewah lengkap dengan kolam renang, arena futsal indoor dan banyak
lagi fasilitas mewah yang lebih bersifat non akademik lainnya menjamin lulusan
yang berkualitas pula. Semua itu belum sepenuhnya yang mempengaruhi akan
mencetak lulusan yang berkualitas semua itu tergantung diri kita masing2
meskipun fasilitas lengkap tetapi tidak d gunakan dengan baik dan benar Cuma
akan merugikan tetapi dengan adanya fasilitas yang lengkap akan berpengaruh besar pada kemajuan
pendidikan d Indonesia dan mendorong semangat yang lebih besar lagi.
2. Penelitian dan pengembangan
Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitain,m aka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengan kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang dan adalah suatu proses pencarian sebuah pengetahuan atau investigasi yang sistematis mengenai suatu hal untuk membentuk suatu fakta. Tujuan utama dari penelitian adalah menemukan, menafsirkan, dan mengembangan suatu metode dan sistem untuk kemajuan pengetahuan manusia dalam berbagai hal ilmiah dari dunia kita dan alam semesta. Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah, namun tidak harus.
2. Penelitian dan pengembangan
Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitain,m aka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengan kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang dan adalah suatu proses pencarian sebuah pengetahuan atau investigasi yang sistematis mengenai suatu hal untuk membentuk suatu fakta. Tujuan utama dari penelitian adalah menemukan, menafsirkan, dan mengembangan suatu metode dan sistem untuk kemajuan pengetahuan manusia dalam berbagai hal ilmiah dari dunia kita dan alam semesta. Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah, namun tidak harus.
Apabila
peserta didik telah mendapatkan pendidikan dan melakukan penelitian selama
mengenyam proses pendidikan tersebut, diharapkan mereka dapat mengabdikan ilmu
dan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat secara luas.
Melihat tri dharma pendidikan tinggi Indonesia tersebut tampaklah gambaran
besar bahwa pendidikan tinggi di Indonesia lebih mengarahkan peserta didik ke
arah penelitian yang diharapkan melalui temuan-temuannya di lapangan mampu
diaplikasikan ke masyarakat secara luas.
3. Pengabdian pada masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.
3. Pengabdian pada masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.
Ketiga faktor ini erat hubungannya, sebab penelitian harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
Melihat
semua tentang tri dharma perguruan tinggi memiliki misi yang harus terwujud
yaitu sebagai tempat proses
berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan dari satu generasi ke generasi
berikutnya, agar dengan demikian proses alih generasi juga diikuti dengan
proses alih ilmu pengetahuan dalam arti luas. Kemudian untuk menghindari
stagnasi ilmu pengetahuan yang berorientasi pada tuntutan zaman, maka dalam
proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan membutuhkan pengembangan
konsep atau teori ke arah konsep atau teori yang lebih baik. Usaha pengembangan
teori atau konsep dilaksanakan secara sistematis dan melalui prosedur ilmiah,
kegiatan ini disebut penelitian.
Berdasarkan
missi yang diembannya maka dapat dikatakan bahwa Perguruan Tinggi
mempunyai dua peran, yaitu sebagai lembaga kajian dan sebagai lembaga layanan.
Sebagai lembaga kajian maka Perguruan
Tinggi mengembangkan ilmu
sebagai proses, sedangkan perannya sebagai lembaga layanan menghasilkan ilmu
sebagai produk.
Dalam posisi
sebagai lembaga kajian dan lembaga layanan maka Perguruan Tinggi
berfungsi sebagai konseptor, dinamisator dan evaluator pembangunan masyarakat
baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Fungsi konseptor
terwujud melalui produk ilmiah yang dihasilkannya. Melalui serangkaian tindakan
imiah yang dilaksanakan, Perguruan Tinggi hendaknya mampu
memprediksi kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan, tetapi pada
saat itu juga memiliki kemampuan menyusun suatu teori atau konsep yang
dibutuhkan pada masa kini.
Fungsi dinamisator
secara langsung terlihat pada lulusan Perguruan Tinggi yang
terdiri dari tenaga ahli yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat
berperan di dalam masyarakatnya. Sehingga tenaga-tenaga ahli tersebut dapat
berperan sebagai dinamisator dalam laju pembangunan masyarakat. Banyaknya
tenaga ahli lulusan Perguruan Tinggi yang terlibat dalam gerak
pembangunan dimungkinkan timbulnya pemikiran-pemikiran baru, langkah-langkah
inovatif yang konsepsional dan lahirnya aspirasi-aspirasi baru.
Selanjutnya fungsi
evaluator dilakukan bersama-sama oleh segenap warga sivitas akademika di dalam Perguruan
Tinggi, melalui penelitian terhadap berbagai dampak pembangunan. Dengan
pengertian yang lebih luas maka Perguruan Tinggi hendaknya mampu
bertindak sebagai pelopor pembaharuan dan modernisasi. Kemudian bersamaan
dengan itu Perguruan Tinggi mampu pula bertindak sebagai agen
perubahan sosial sekaligus sebagai pengawas sosial, sehingga dapat memberi
warna terhadap arah laju perkembangan dan pembangunan masyarakat.
kesimpulannya Seperti yang telah dijelaskan di atas, isi dari pada Tridharma Pengruruan Tinggi yakni: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, ini berarti Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang diasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Dan ketiganya harus saling bersinergi karena Tridharma merupakan fungsi Perguruan Tinggi yang Universal.
0 komentar:
Post a Comment