Sunday, 3 May 2015


TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI SEBAGAI TOMBAK  DALAM PENCAPAIAN MAHASISWA YANG BERKUALITAS

          Hidup itu berawal dari mimpi itulah sambutan yang bisa penulis ucapkan,dari sejak kecil saya sudah bermimpi untuk jadi orang yang di kenal oleh banyak orang dan menjadi contoh oleh banyak orang.Menjadi mahasiswa di Uneversitas yang terkenal dan Negeri  merupakan mimpi banyak orang,tetapi terkadang mimpi itu susah di raih.Saya sangat bersyukur menjadi Mahasiswa di perguruan tinggi Undiksha. Saya berharap saya dapat menjadi mahasiswa yang baik. Salah satu syarat menjadi mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang berhasil menjalankan tridharma perguruan tinggi.pada saat skolah sd tidak pernah dengar kata-kata tri dharma yang sering saya dengar yaitu tri satya  materi dalam di pramuka itu kalau dasa dharma baru ada.coba kita lihat apa sih arti dari kata tri:tiga dharma:kebaiakn jadi pengertian Tridharma berarti tiga kewajiban yang harus dilakukan dan dijalankan. Sedangkan secara terminology, Tridharma berarti tiga kewajiban yang harus dijalankan dalam rangka mengembangkan budi pekerti luhur, memberi pengalaman praktis yang mendoronng kepada pelakunya untuk menemukan, mematuhi, menghayati system dan nilai yang berkaitan erat dengan masyarakat sedangkan Tri dharma perguruan tinggi adalah salah satu dasar sebagai  tanggung jawab mahasiswa yang harus dikembangkan secara simultan dan bersama-sama, serta harus disadari betul oleh semua mahasiswa agar dapat tercipta mahasiswa yang sadar akan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Upaya untuk mewujudkan peran Perguruan Tinggi sebagai tanggung jawab mahasiswa, maka dapat dilakukan beberapa usaha untuk merangsang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah kebebasan mimbar di kampus. Kebebasan mimbar dapat dilakukan sekarang ini dalam kegiatan di Perguruan Tinggi karena rantai besi yang selama rezim Orde Baru berkuasa telah terlepas, sehingga mahasiswa tidak perlu takut untuk menyampaikan aspirasinya.

Kebebasan mimbar ini diupayakan sebagai salah satu usaha dalam merangsang kepekaan mahasiswa. Dalam kehidupan di kampus, pemanfaatan mimbar ilmiah dalam meningkatkan kepekaan mahasiswa adalah tidak terlepas dari karakter khas dan fungsi Perguruan Tinggi itu sendiri yaitu membentuk insan akademik intelektual yang dapat mempertanggungjawabkan kualitas keilmuannya dan membentuk insan akademis yang mengabdi kepada masyarakat. Sehingga dapat diperoleh manfaat dari kegiatan mimbar ilmiah tersebut, yaitu untuk merangsang kepekaan kualitas intelektual mahasiswa, dan untuk merangasang kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya (masyarakat).
Upaya aplikasi kebebasan mimbar ini harus didukung oleh semua komponen yang ada Perguruan Tinggi baik itu mahasiswa maupun birokrat kampus sebagai pemegang kebijakan. Selain itu kebebasan mimbar juga harus didukung oleh kebebasan belajar dan kebebasan komunikasi.
Mari kita melihat isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah:

. 1. Pendidikan dan Pengajaran
       Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka menerusakan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer
of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam pendidikan tinggi dinegara kita dikenal dengan istialh strata, mulai dari strata satu(S-1) yaitu merupakan pendidikan program sarjana, strata dua(S-2) merupakan program magister dan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam sutau disiplin ilmu,serta pendidikan jalur vokasional/non gelar(diploma). Atau boleh di katakan Pendidikan merupakan suatu proses memfasilitasi peserta didik dengan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pengembangkan dan peningkatkan kompetensi di bidang akademik dan non-akademik sehingga tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, bermoral, dan berguna tidak hanya bagi dirinya namun juga masyarakat secara luas. Satu hal yang turut disesalkan dari pandangan masyarakat Indonesia mengenai  perguruan tinggi saat ini adalah pendidikan sangat erat dengan fasilitas. Fasilitas hebat seperti gedung perkuliahan yang mewah lengkap dengan kolam renang, arena futsal indoor dan banyak lagi fasilitas mewah yang lebih bersifat non akademik lainnya menjamin lulusan yang berkualitas pula. Semua itu belum sepenuhnya yang mempengaruhi akan mencetak lulusan yang berkualitas semua itu tergantung diri kita masing2 meskipun fasilitas lengkap tetapi tidak d gunakan dengan baik dan benar Cuma akan merugikan tetapi dengan adanya fasilitas yang lengkap  akan berpengaruh besar pada kemajuan pendidikan d Indonesia dan mendorong semangat yang lebih besar lagi.

2. Penelitian dan pengembangan

      Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitain,m aka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengan kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang dan adalah suatu proses pencarian sebuah pengetahuan atau investigasi yang sistematis mengenai suatu hal untuk membentuk suatu fakta. Tujuan utama dari penelitian adalah menemukan, menafsirkan, dan mengembangan suatu metode dan sistem untuk kemajuan pengetahuan manusia dalam berbagai hal ilmiah dari dunia kita dan alam semesta. Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah, namun tidak harus.
Apabila peserta didik telah mendapatkan pendidikan dan melakukan penelitian selama mengenyam proses pendidikan tersebut, diharapkan mereka dapat mengabdikan ilmu dan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat secara luas.
Melihat tri dharma pendidikan tinggi Indonesia tersebut tampaklah gambaran besar bahwa pendidikan tinggi di Indonesia lebih mengarahkan peserta didik ke arah penelitian yang diharapkan melalui temuan-temuannya di lapangan mampu diaplikasikan ke masyarakat secara luas.



3. Pengabdian pada masyarakat

      Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota civitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.

     Ketiga faktor ini erat hubungannya, sebab penelitian harus menjunjung tinggi kedua dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
Melihat semua tentang tri dharma perguruan tinggi memiliki misi yang harus terwujud yaitu sebagai tempat proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya, agar dengan demikian proses alih generasi juga diikuti dengan proses alih ilmu pengetahuan dalam arti luas. Kemudian untuk menghindari stagnasi ilmu pengetahuan yang berorientasi pada tuntutan zaman, maka dalam proses berlangsungnya pewarisan ilmu pengetahuan membutuhkan pengembangan konsep atau teori ke arah konsep atau teori yang lebih baik. Usaha pengembangan teori atau konsep dilaksanakan secara sistematis dan melalui prosedur ilmiah, kegiatan ini disebut penelitian.
Berdasarkan missi yang diembannya maka dapat dikatakan bahwa Perguruan Tinggi mempunyai dua peran, yaitu sebagai lembaga kajian dan sebagai lembaga layanan. Sebagai lembaga kajian maka Perguruan Tinggi mengembangkan ilmu sebagai proses, sedangkan perannya sebagai lembaga layanan menghasilkan ilmu sebagai produk.
Dalam posisi sebagai lembaga kajian dan lembaga layanan maka Perguruan Tinggi berfungsi sebagai konseptor, dinamisator dan evaluator pembangunan masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

      Fungsi konseptor terwujud melalui produk ilmiah yang dihasilkannya. Melalui serangkaian tindakan imiah yang dilaksanakan, Perguruan Tinggi hendaknya mampu memprediksi kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan, tetapi pada saat itu juga memiliki kemampuan menyusun suatu teori atau konsep yang dibutuhkan pada masa kini.
Fungsi dinamisator secara langsung terlihat pada lulusan Perguruan Tinggi yang terdiri dari tenaga ahli yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat berperan di dalam masyarakatnya. Sehingga tenaga-tenaga ahli tersebut dapat berperan sebagai dinamisator dalam laju pembangunan masyarakat. Banyaknya tenaga ahli lulusan Perguruan Tinggi yang terlibat dalam gerak pembangunan dimungkinkan timbulnya pemikiran-pemikiran baru, langkah-langkah inovatif  yang konsepsional dan lahirnya aspirasi-aspirasi baru.

      Selanjutnya fungsi evaluator dilakukan bersama-sama oleh segenap warga sivitas akademika di dalam Perguruan Tinggi, melalui penelitian terhadap berbagai dampak pembangunan. Dengan pengertian yang lebih luas maka Perguruan Tinggi hendaknya mampu bertindak sebagai pelopor pembaharuan dan  modernisasi. Kemudian bersamaan dengan itu Perguruan Tinggi mampu pula bertindak sebagai agen perubahan sosial sekaligus sebagai pengawas sosial, sehingga dapat memberi warna terhadap arah laju perkembangan dan pembangunan masyarakat.

      kesimpulannya Seperti yang telah dijelaskan di atas, isi dari pada Tridharma Pengruruan Tinggi yakni: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, ini berarti Penelitian diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang diasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagi hasil pendidikan dan penelitian itu hendaknya diterapkan melalui Pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Dan ketiganya harus saling bersinergi karena Tridharma merupakan fungsi Perguruan Tinggi yang Universal.


0 komentar:

Post a Comment

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

SEMOGA BERMANFAAT BUAT PEMBACA

Text Widget