BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit
asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin
diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal
tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian.
Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Saat kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari tubuh
makhluk hidup, zat purin yang terkandung di dalamnya ikut berpindah ke dalam
tubuh kita. Makanan yang masuk akan diolah oleh tubuh, melalui proses
metabolisme dan menghasilkan asam urat. Jadi setiap orang punya kadar asam urat
dalam tubuh. Penyakit asam urat terjadi jika kadar asam urat berlebihan (karena
purin yang masuk terlalu banyak). Tubuh manusia sudah menyediakan 85% senyawa
purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15%. Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan
dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine dan feses (tinja/kotoran).
Di masyarakat pada umumnya, penyakit asam urat ini
dikenal sebagai penyakit yang di alami oleh orang kaya, orang kaya sudah
identik dengan yang namanya asam urat. Karena itulah perlu di kaji lagi tentang
pendapat kebanyakan masyarakat tersebut, benarkah kalau asam urat hanya
menyerang para orang kaya?
Ataukah hal tersebut hanyalah sekedar kepercayaan masyarakat saja?
Karena hal tersebutlah perlu pengkajian tentang asam urat yang sebenarnya dan
siapa saja yang mengalaminya.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ada
beberapa masalah yang dapat di rumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Apakah penyakit asam urat
itu?
1.2.2 Benarkah pendapat tentang asam urat
identik dengan penyakit orang kaya?
1.3
Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah dapat di uraikan
kembali tujuan yang ingin dicapai di antaranya:
1.3.1 Untuk
mengetahui
apa itu penyakit asam urat.
1.3.2 Untuk mengetahui benarkah pendapat tentang asam urat identik dengan penyakit orang kaya.
1.4 Manfaat
Tujuan dari pengertian yang ingin dicapai yakni akan
menghasilkan manfaat diantaranya sebagai berikut:
1.4.1 Mengetahui tentang penyakit asam urat.
1.4.2 Mengetahui tentang kebenaran pendapat tentang asam urat identik dengan penyakit
orang kaya.
BAB II
PEMBAHASAN
Asam urat
merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Setiap hari orang normal
membuang 700 mg asam urat melalui ginjal, sedangkan cadangan asam urat yang
tersimpan dalam tubuh kurang lebih 1.000 mg. Penderita asam urat memproduksi
asam urat berlebihan sehingga yang tersimpan dalam cadangan meningkat menjadi
3-15 kali dibandingkan dalam keadaan normal. Di lain pihak, ekskresinya melalui
ginjal menurun.
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat
purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar
asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat
menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Penyakit
asam urat memiliki gejala-gejala menyerupai arthritis, yakni nyeri sendi
terutama di jempol kaki yang merambat ke persendian kaki. Pada awalnya serangan
asam urat berlangsung beberapa hari dan setelah itu reda selama beberapa bulan.
Namun kemudian serangannya menjadi lebih sering dan durasi waktunya menjadi
lebih lama. Serangan berikutnya menimbulkan rasa nyeri yang lebih hebat, rasa
sakit yang lebih lama, frekuensi serangan meningkat, dan masa kesembuhan
menjadi lebih pendek. Kadang-kadang rasa nyeri disertai dengan bengkak dan kaku
sendi. Apabila Anda mengalami serangan penyakit ini, sebaiknya segera diobati
karena jika tidak maka suatu saat Anda bisa mengalami arthritis asam urat
kronik sehingga tidak ada lagi masa bebas serangan.
Umumnya orang yang rawan terserang asam urat adalah
mereka yang berusia di atas 35 tahun. Tetapi belakangan ini diketahui bahwa
penyakit asam urat bukan hanya diderita para orang tua, melainkan juga diderita
oleh kelompok yang berusia muda, bahkan oleh anak yang masih berusia belasan
tahun. Penyakit ini cenderung dialami pria karena wanita mempunyai hormon
estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat melalui urin. Baru ketika
seorang wanita sudah tidak lagi memproduksi estrogen (saat menopause) maka dia
mempunyai potensi yang lebih besar untuk menumpuk asam urat.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7
mg/dL dan pada perempuan 2,5 – 6 mg/dL darah. Penyakit akibat asam urat perlu
diwaspadai pada orang yang kadar asam uratnya telah melebihi 7 mg/dL darah.
Meskipun demikian, tidak semua orang yang memiliki kandungan asam urat tinggi
akan mengalami nyeri sendi. Hanya 25 persen orang yang asam uratnya tinggi yang
akan mengalami nyeri sendi.
Penyakit asam urat dapat dibedakan atas penyakit asam
urat primer (90%) dan sekunder (10%). Penyakit asam urat primer adalah kasus
gout dimana penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, atau akibat kelainan proses
metabolisme di dalam tubuh. Sedangkan penyakit asam urat sekunder adalah kasus
penyakit asam urat yang penyebabnya dapat diketahui secara pasti. Sekitar 90%
pasien penyakit asam urat primer adalah pria yang berusia lebih dari 30 tahun.
Perlu diketahui bahwa salah satu penyebab penyakit
asam urat adalah konsumsi makanan yang banyak mengandung purin. Namun purin
bukanlah senyawa kimia yang berbahaya bagi tubuh. Purin merupakan salah satu
protein dari golongan nukleoprotein. Tubuh kita telah menyediakan 85% senyawa
purin untuk kebutuhan tubuh setiap hari, sedangkan 15% sisanya harus dipenuhi
dari makanan. Masalahnya, konsumsi purin dalam makanan kita terkadang
berlebihan, sehingga ginjal tidak dapat mengatur metabolismenya dengan baik.
Kenyataannya purin hampir ditemukan dalam semua jenis
makanan sehingga sulit untuk dihindari. Hal ini disebabkan purin terdapat di
dalam inti sel makhluk hidup. Jadi dalam setiap bahan makanan apapun, seperti
ikan, daging, jerohan, serta berbagai jenis buah dan sayuran, dipastikan
terdapat purin dengan kadar yang berbeda-beda.
Mengenai pendapat kebanyakan masyarakat pada umumnya
yang menyebutkan bahwa penyakit asam urat identik dengan ‘penyakit orang kaya‘.
Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Penyakit ini dapat menimpa siapa saja,
tidak ada hubungannya apakah seseorang itu dari golongan ekonomi tinggi atau
rendah. Orang-orang kelas atas biasa mengkonsumsi purin tinggi dari
daging-dagingan, sedangkan kelas bawah biasa mengkonsumsi purin tinggi dari
jeroan yang telah dimasak menjadi soto atau gulai. Padahal, jeroan selain
sumber purin, juga merupakan makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
0 komentar:
Post a Comment