Penelitian korelasional
Bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi dan apabila ada seberapa besar derajat hubungannya
antara berbagai variabel. Meskipun tidak dapat diketahui apakah hubungan tersebut
hubungan sebab akibat atau tidak.
Contoh:
1. Studi yang mempelajari saling hubungan antara
skor tes keterampilan oJahraga masuk Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan
Undiksha dengan indeks prestasi mahasiswa.
2. Studi secara analisis faktor mengenai beberapa tes
kebugaran jasmani
3. Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar gerak
berdasarkan atas skor pada motor
educability test.
(1). Penelitian
jenis ini cocok dilakukan apabila variabel-variabel yang ditelit
rumit
dan atau tidak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tidak dapat
dimanipulasikan. (2). Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa
variabel dan saling
hubungannya
secara serentak dalam keadaan realistiknya.
(3). Apa yang diperoleh adalah taraf/tinggi-rendahnya saling
hubungan da
ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
(4). Penelitian
korelasional mengandung kelemahan sebagai berikut:
(a). Hasilnya cuma mengidentifikasikan apa sejalan aengan apa,
menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal.
(b).
Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, maka penelitian
korelasional
itu kurang tertib-ketat, karena icurang melakukan kontrol terhadap
variabel-variabel bebas.
(c). Pola
saling hubungan itu sering tidak menentu dan kabur.
0 komentar:
Post a Comment