Sunday, 24 May 2015

     BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Fenomena perubahan psiko-fisik yang terjadi ( menonjol ) dalam masa remaja mengundang banyak tafsiran, hal ini sangat tergantung kepada dasar pandangan, konsep atau krangka dasar teoritis serta norma yang digunakan oleh si penafsir, atau akhli yang bersangkutan.
Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, bahwa proses perkembangan perilaku dan pribadi individu manusia dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor pembawaan,kematangan, dan lingkungan.
Ketiga faktor dominan di atas senantiasa berfariasi, adanya hal-hal yang menguntungkan, namun juga adanya hal-hal yang menghambat atau membatasi terhadap lajunya perkembangan individu yang bersangkutan. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam perjalanan awal masa remaja hingga menjelang dewasa tidak selalu berjalan secara mulus dan lurus. Kemungkinan sebaliknya sangat berliku-liku, tergantung kepada variasi-variasi : salah satu atau dua atau bahkan ketiga faktor dominan tersebut menjadikan masalah ekstrim yang tidak mudah di atasi, tidak mampu diatasi dalam arti oleh individu bersangkutan oleh para ahli atau oleh masyarakat  secara keselurahan.
Dengan memperhatikan permasalahan yang mungkin timbul dalam kehidupan masa remaja, hal tersebut sejalan dengan pendapat Conger yang menjelaskan bahwa: pemahamana dan pemecahannya harus dilakukan secara interdisipliner dan antar lembaga.
Meski demikian pendekatan dan pemecahannya dari segi pendidikan berupa salah satu jalan strategis. Oleh karena bagi sebagian remaja yang bersekolah, dengan para gurulah mereka paling banyak mempunyai kesempatan berkomunikasi dan bergaul.



1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dimunculkan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana gambaran umum profil prilaku dan pribadi remaja?
2.      Permasalahan seperti apakah yang timbul dalam masa remaja?
3.      Bagaimana implikasi remaja bagi pendidikan?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1.      Untuk memahami gambaran umum profil prilaku dan pribadi remja.
2.      Untuk mengetahui permasalahan seperti apakah yang timbul dalam masa remaja.
3.      Untuk memahami implikasi remaja bagi pendidikan.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masa Remaja
            Dari berbagai sumber telaah kepustakaan, ada berbagai keragaman dalam menetapkan batasan dan ukuran, mengenai kapan mulai dan berakhirnya masa remaja. Harold Albert menyatakan bahwa periode masa remaja itu di definisikan sebagai suatu periode dalam perkembangan yang di jalani seseorang yang terbentang semenjak berakhirnya masa kanak-kanak sampai datangnya awal masa dewasa.

Para ahli pada umumnya sependapat bahwa rentangan masa remaja berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun.
Perbedaan yang bersifat kuantitatif, dalam karakteristik dari berbagai aspek prilaku dan pribadi pada tahun-tahun permulaan dan tahun-tahun terakhir masa remaja. Berkenaan dengan hal tersebut, para ahli mengadakan pembagian yang lebih khusus, antara masa remaja awal antara usia 11-13 tahun sampai usia 14-16 tahun, dan remaja akhir antara usia 14-16 tahun, samapi 16-18 tahun. Bahkan charlote buhler menambahkan adanya masa transisi antara usiaa 10-12 tahun, sebagai masa pra-remaja.
                     
2.2 Konsep Dan Latar Belakang Terhadap Masa Remaja
            Fenomena perubahan psiko-fisik yang terjadi ( menonjol ) dalam masa remaja mengundang banyak tafsiran, hal ini sangat tergantung kepada dasar pandangan, konsep atau krangka dasar teoritis serta norma yang digunakan oleh si penafsir, atau ahli yang bersangkutan. Dibawah ini akan di kemukakan 5 orang ahli sebagai berikut :

1.      Sigmud Freud, masa remaja adalah suatu masa mencari hidup seksual, yang mempunyai bentuk yang definitive, karena perpaduan hidup seksual yang banyak bentuknya dan sifat kekanak-kanakan.
2.      Charlotte buhler,  masa remaja sebagai masa kebutuhan isi mengisi, individu menjadi gelisah dalam kesunyiannya,lekas marah dan bernafsu. Oleh kondisi ini maka tercipta syarat-syarat untuk kontak dengan individu lain.
3.      Spranger, masa remaja sebagai suatu masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental ialah kesadaran akan aku, berangsur menjadi jelasnya tujuan hidup, pertumbuhan kea rah, dan dalam berbagai lapangan hidup.
4.      Hoffman, masa remaja merupakan pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang dialami individu.
5.      Conger, masa remaja sebagai suatu masa yamg amat kritis yang mungkin dapat merupakan “ the best of times and the worst of times”. Bila individu mampu mengatatsi berbagai tuntutan yang di hadapinya , secara integratife, maka ia akan menemukan identitasnya yang akan di bawanya menjelang dewasa, sebaliknya bila gagal, iya akan merasa pada krisis identitas yang berkepanjangan.

2.3  Gambaran Umum Pofil Prilaku Dan Pribadi Remaja Menurut Abin Syamsyudin
·         Remaja awal ( fisik dan motorik  )
-          Laju perkembangan secara umum sangat pesat
-          Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kurang seimbang
-          Muculnya cirri ciri sekunder seperti tumbuh bulu
-          Gerak gerik Nampak canggung dan kurang terkoordinasi
-          Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan olahraga akan dicobanya.
Ø  Bahasa dan perilaku kognitif
-          Berkembang penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik dengan bahasa asing.
-          Menggmari literatur yang bernafaskan dan mengandung segi erotic, fantastic, dan erotic.
-          Pengamatan dan tanggapan nya masih bersifat realism kritis
-          Proses berfikirnya sudah mampu mengoperasikan kaidah logika formal.
-          Kecakapan dasar intelektual umumnya menjalani laju perkembangannya.
-          Kecakapan dasar khusus ( bakat ) mulai tampak jelas.
Ø  Perilaku sosial moralitas dan religious
-          Diawali dengan keinginan untuk bergaul dengan teman tapi bersifat temporer
-          Ketergantungan nya yang kuat dengan kelompok sebaya ( peer group )
-          Keinginan bebas dari dominasi orang dewasa
-          Dengan sikap kritis mulai menguji kaidah atau sistem nilai dengan kenyataan perilaku sehari hari.
-          Mengidentifikasi dirinya dengan tokoh idolanya
-          Eksistensi tuhan mulai dipertanyakan
-          Penghayatan kehidupan keagamaan sehari hari di dasarkan atas pertimbangan dari luar dirinya.
-          Mencari pegangan hidup.
Ø  Prilaku afektif, konatif, dan kepribadian
-          Lima kebutuhan ( fisik, rasa aman, afiliasi, penghargaan, dan perwujudan diri mulai Nampak )
-          Reaksi emosional mulai berubah ubah
-          Kecendrungan arah sikap mulai Nampak
-          Menghadapi masa krisis identitas diri.

·         Remaja akhir
-          Laju perkembangan secara umum sangat lambat.
-          Proporsi dan ukuran tinggi dan berat badan seimbang
-          Siap berfungsinya organ organ reproduktif seperti orang dewasa
-          Gerak geriknya mulai mantap
-          Jenis dan cabang permainan lebih kolektif dan terbatas pada ketrampilan yang menunjang kepada persiapan kerja
-          Lebih memantapkan diri pada bahasan asing tertentu yang dipilihnya.
-          Menggemari literature yang mengandung nilai nilai filosofis, etis, dan religious.
-          Lebih bersifat rasionalisme dan idealisme.
-          Mampu mengoperasikan kaidah kaidah logika formal di ikuti kemampuan membuat generalisasi.
-          Tercapainya titik puncak kedewasaan intelektual umum menuju pada kemapanan.
-          Kecendrungan bakat mencapai titik puncak.
-          Bergaul dengan jumlah teman yang terbatas dan selektif.
-          Ketergantungan dengan teman.sebaya lebih fleksibel. Kecuali dengan teman dekat pilihannya.
-          Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai yang universal dari pendukungnya.
-          Dapat menentukan dan menilai tindakannya sendiri.
-          Mulai memelihara jarak kebebasannya dengan orang tuanya.
-          Keberadaan tuhan semakin di pahami dan dihayati.
-          Perlakuan sehari hari dilakukan atas kesadaran sendiri.
-          Mulai menemukan pegangan hidup yang pasti.
-          Menentukan arah pada pola  dasar kepribadian nya.
-          Emosional mulai terkendali.
-          Kecendrungan minat dan pendidikan karir sudah Nampak.
-          Mulai memperlihatkan identitas dirinya yang sebenarnya.

      2.4  Masalah – Masalah Yang timbul Dalam Masa Remaja
Sebagaimana telah di kemukakan terdahulu, bahwa proses perkembangan prilaku dan pribadi individu manusia di pengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor pembawaan ( heredity ), kematangan (maturation), dan ingkungan (environment). Termasuk faktor latihan dan mengajar (training and learning).
           
            Masalah – Masalah Yang Timbul Pada Masa Remaja Antara Lain Sebagai Berikut :
                       
1.      Masalah Yang Berkenaan Dengan Fisik Dan Psikomotorik
a.       Adanya variasi yang sangat mencolok, dalam tempo dan irama kepesatan laju perkembangan fisik antara individu atau keompok (perempuan lebih cepat satu atau dua tahun dari laki-laki).
b.      Perkembangan ukuran-ukuran tinggi dan berat badan yang kurang proporsional, yang akan menimbulkan akses psikologis terhadap remaja yang bersangkutan.
c.       Perubahan suara pada anak laki-laki dan peristiwa menstruasi pada anak perempuan.
d.      Kematangan organ reproduktif
2.      Masalah Yang Berkenaan Dengan Bahasa Dan Prilaku kognitif
a.       Bagi individu remaja tertentu, mempelajari bahasa asing bukanlah hal yang menyenangkan, kelemahan dalam fonetif remaja dapat menjadi bahan cemoohan, sehinggah mengakibatkan sikap negative terhadap pelajaran atau guru bahasa asing yang bersangkutan.
b.      Intelegensi ( kecerdasasan ) juga merupakan kapasitas dasar belajar.
Bagi remaja yang di anugrahi kapasitas IQ yang tinggi ( Very Superior, Genius ), atau IQ nya dibawah rata-rata ( Below Average ) bila kurang bimbingan dan pengarahan nya kurang memadai, keadaan itu akan membawa ekses psikologis.
c.       Terkadang tidak selarasnya bakat dan minat yang dimiliki remaja yang bersangkutan. Hal ini sering dapat kesulitan dalam memilih program studinya atau jurusan yang akan dimasukinya.
3.      Masalah Yang Berkenaan Dengan : Prilaku Sosial, Moralitas Dan Religius
a.       Keterikatan hidup remaja dalam “gang” ( peer group ) yang tidak terbimbing mengarah kepada timbulnya juvenile delinquency ( kenakalan remaja ) yang berbentuk : perkelahian antar kelompok, pencurian, perampokan, prostitusi, dan bentuk-bentuk prilaku sosial lainnya.
b.      Konflik dengan orang tua, yang mungkin berakibat tidak senang tinggal dirumah, bahkan kemungkinan : minggat ( melarikan diri dari rumah ).
c.       Melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma masyarakat atau agama, seperti menghisap ganja, shabu-shabu, aau jenis psiko-tropika lainnya.
4.      Masalah Yang Berkenaan Dengan Prilaku : Afektif, Konatif Dan Kepribadian
a.       Mudah sekali di gerakkan untuk melakukan kegiatan destruktif yang spontan untuk melampiaskan ketegangan institusi emosionalnya meskipun tidak mengetahui maksud yang sebenarnya dan tindakan-tindakannya itu.
b.      Ketidak mampuan menegakkan kata hatinya, mengakibatkan sukar terintegrasikan dan sintesa fungsi psiko fisiknya, dan berlanjut akan sukar menemukan identitas pribadinya.
      2.5  Implikasi Bagi Pendidikan
Dengan memperhatikan permasalahan yang timbul mungkin timbul dalam kehidupan masa remaja, hal tersebut sejalan dengan pendapat Conger yang menjelaskan bahwa : pemahaman dan pemecahannya harus dilakukan secara interdisipliner dan antar lembaga.
Meski demikian pendekatannya dan pemecahannya dari segi pendidikan berupa salah satu jalan yang paling strategis.
Dalam rangka kegiatan pendidkan, dan yang dapat dilakukan para pendidik umumnya dan para guru khusunya adalah hal-hal sebagai berikut :
1.      Masalah Perkembangan Fisik Dan Prilaku Psikomotorik
a.       Sebaiknya dalam program dan kegiatan pendidikan, diadakan atau di berikan layanan khusus, bagi remaja laki-laki atau perempuan. Misalnya dalam pelajaran anatomi atau fisiologi pelajaran olahraga, di berikan oleh guru/pelatih yang mampu memberikan penjelasan dengan penuh dignity ( hormat ).
b.      Di samping melalui bentuk pendidkan dapat pula di adakan diskusi,panel, atau ceramah tamu mengenai pendidkan jenis ( sex education ), bahwa bahaya dari prilaku menyimpang dalam pemuasan kehidupan seksual ( menstruasi, onani, prostitusi, dan sebagainya ) terhadap kesehatan dan perkembangan jasmani dan rohani yang sehat.
c.       Diadakan “ role playing “ ( bermain peran ), akan sangat tepat untuk mengurangi akses sosial dari prilaku psikomotorik.
2.      Masalah Perkembangan Bahasa Dan Prilaku Kognitif
a.       Terhadap para guru bidang studi tertentu seperti : bahasa, matematika, seni-suara dan olahraga, di tuntut pemahaman yang mendalam dan perlakuan layanan pendidikan dan bimbingan yang bijaksna.
b.      Pemilihana program studi atau pemilihan penjurusan, sebaiknya mempertimbangkan dan memperhitungkan segala aspek selngkap mungkin, dan disertai data secermat dan juga lengkap.
3.      Masalah Perkembngan Prilaku Sosial, Moralitas Dan Kesadaran Keagamaan
a.       Di upayakan agar terciptanya suasana dan tersedianya fasilitas yang memungkinkan terbentuknya kelompok-kelompok atau perkumpulan remaja, yang mempunyai tujuan dan program yang positi-konstruktif, berdasrkan minat keolahragaan, kesenian, hoby, belajar bidang studi tertentu, yang di organisir mereka sendiri, bimbingan dari pendidikan/pelatih seperlunya.
b.      Ditumbuhkan hubungan yang aktif antara rumah dengan sekolah, untuk saling mendekatkan dan menselaraskan sistem nilai yang dikembangkan.
c.       Diadakan pertemuan dan kerjasama antar kelembagaan yang mempunyai tugas dan kepentingan yang bersangkutan dengan kehidupan remaja secara rasional seperti sekolah, lembaga keagamaan, lembaga kesehatan, lembaga keamanan,lembaga pengadilan anak, lembaga konsultasi psikologis.
4.      Masalah Fungsi Konatif, Afektif Dan Kepribadian
a.       Cara yang paling strategis bial seorang pendidik dan orangtua dapat menampilkan pribadi-pribadinya yang merupakan obyek identifikasi ( contoh teladan ) sebagai pribadi idola para remaja.
b.      Pemberian tugas-tugas yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, belajar mempertimbangkan, memilih, mengangmbil keputusan dan tindakan yang tepat. Hal ini akan sangat menunjang bagi pembinaan identitas serta kepribadian para remaja.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah-masalah yang timbul dalam masa remaja dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor pembawaan, faktor kematangan dan faktor lingkungan.
Dari ketiga faktor diatas, senantiasa berfariasi seperti adanya ha-hal yang menguntungkan, namun juga adanya hal-hal yang menghambat atau membatasi terhadap lajunya perkembangan individu yang bersangkutan.
Berkenaan dengan hal diatas,dalam perjalanan masa remaja hingga menjelang dewasa tidak selalu berjalan lurus dan mulus, kemnungkinan seballiknya sangat berliku-liku, tergantung kepada variasi-variasi. Salah satu atau dua atau bahkan ketiga faktor dominan tersebut menjadikan masalah ekstrim, ekstrim dalam artian tidak mudah diatasi oleh individu yang bersangkutan, oleh para ahli atau oleh masyarakat secara keseluruhan.

0 komentar:

Post a Comment

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

SEMOGA BERMANFAAT BUAT PEMBACA

Text Widget