BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena
perubahan psiko-fisik yang terjadi ( menonjol ) dalam masa remaja mengundang
banyak tafsiran, hal ini sangat tergantung kepada dasar pandangan, konsep atau
krangka dasar teoritis serta norma yang digunakan oleh si penafsir, atau akhli
yang bersangkutan.
Sebagaimana
telah dikemukakan terdahulu, bahwa proses perkembangan perilaku dan pribadi
individu manusia dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor
pembawaan,kematangan, dan lingkungan.
Ketiga
faktor dominan di atas senantiasa berfariasi, adanya hal-hal yang
menguntungkan, namun juga adanya hal-hal yang menghambat atau membatasi
terhadap lajunya perkembangan individu yang bersangkutan. Berkenaan dengan hal
tersebut, dalam perjalanan awal masa remaja hingga menjelang dewasa tidak
selalu berjalan secara mulus dan lurus. Kemungkinan sebaliknya sangat
berliku-liku, tergantung kepada variasi-variasi : salah satu atau dua atau
bahkan ketiga faktor dominan tersebut menjadikan masalah ekstrim yang tidak
mudah di atasi, tidak mampu diatasi dalam arti oleh individu bersangkutan oleh
para ahli atau oleh masyarakat secara
keselurahan.
Dengan
memperhatikan permasalahan yang mungkin timbul dalam kehidupan masa remaja, hal
tersebut sejalan dengan pendapat Conger yang menjelaskan bahwa: pemahamana dan pemecahannya harus dilakukan
secara interdisipliner dan antar lembaga.
Meski
demikian pendekatan dan pemecahannya dari segi pendidikan berupa salah satu
jalan strategis. Oleh karena bagi sebagian remaja yang bersekolah, dengan para
gurulah mereka paling banyak mempunyai kesempatan berkomunikasi dan bergaul.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dimunculkan beberapa permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana
gambaran umum profil prilaku dan pribadi remaja?
2. Permasalahan
seperti apakah yang timbul dalam masa remaja?
3. Bagaimana
implikasi remaja bagi pendidikan?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk
memahami gambaran umum profil prilaku dan pribadi remja.
2. Untuk
mengetahui permasalahan seperti apakah yang timbul dalam masa remaja.
3. Untuk
memahami implikasi remaja bagi pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masa Remaja
Dari berbagai sumber telaah
kepustakaan, ada berbagai keragaman dalam menetapkan batasan dan ukuran,
mengenai kapan mulai dan berakhirnya masa remaja. Harold Albert menyatakan
bahwa periode masa remaja itu di definisikan sebagai suatu periode dalam
perkembangan yang di jalani seseorang yang terbentang semenjak berakhirnya masa
kanak-kanak sampai datangnya awal masa dewasa.
Para
ahli pada umumnya sependapat bahwa rentangan masa remaja berlangsung dari
sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun.
Perbedaan
yang bersifat kuantitatif, dalam karakteristik dari berbagai aspek prilaku dan
pribadi pada tahun-tahun permulaan dan tahun-tahun terakhir masa remaja. Berkenaan
dengan hal tersebut, para ahli mengadakan pembagian yang lebih khusus, antara
masa remaja awal antara usia 11-13 tahun sampai usia 14-16 tahun, dan remaja
akhir antara usia 14-16 tahun, samapi 16-18 tahun. Bahkan charlote buhler
menambahkan adanya masa transisi antara usiaa 10-12 tahun, sebagai masa
pra-remaja.
2.2 Konsep Dan Latar Belakang
Terhadap Masa Remaja
Fenomena perubahan psiko-fisik yang
terjadi ( menonjol ) dalam masa remaja mengundang banyak tafsiran, hal ini
sangat tergantung kepada dasar pandangan, konsep atau krangka dasar teoritis
serta norma yang digunakan oleh si penafsir, atau ahli yang bersangkutan.
Dibawah ini akan di kemukakan 5 orang ahli sebagai berikut :
1. Sigmud
Freud, masa remaja adalah suatu masa mencari hidup seksual, yang mempunyai
bentuk yang definitive, karena perpaduan hidup seksual yang banyak bentuknya
dan sifat kekanak-kanakan.
2. Charlotte
buhler, masa remaja sebagai masa
kebutuhan isi mengisi, individu menjadi gelisah dalam kesunyiannya,lekas marah
dan bernafsu. Oleh kondisi ini maka tercipta syarat-syarat untuk kontak dengan
individu lain.
3. Spranger,
masa remaja sebagai suatu masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan
yang fundamental ialah kesadaran akan aku, berangsur menjadi jelasnya tujuan
hidup, pertumbuhan kea rah, dan dalam berbagai lapangan hidup.
4. Hoffman,
masa remaja merupakan pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang
dialami individu.
5. Conger,
masa remaja sebagai suatu masa yamg amat kritis yang mungkin dapat merupakan “
the best of times and the worst of times”. Bila individu mampu mengatatsi
berbagai tuntutan yang di hadapinya , secara integratife, maka ia akan
menemukan identitasnya yang akan di bawanya menjelang dewasa, sebaliknya bila
gagal, iya akan merasa pada krisis identitas yang berkepanjangan.
2.3
Gambaran
Umum Pofil Prilaku Dan Pribadi Remaja Menurut Abin Syamsyudin
·
Remaja awal ( fisik dan motorik )
-
Laju perkembangan secara umum sangat pesat
-
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering
kurang seimbang
-
Muculnya cirri ciri sekunder seperti tumbuh bulu
-
Gerak gerik Nampak canggung dan kurang
terkoordinasi
-
Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan
olahraga akan dicobanya.
Ø Bahasa
dan perilaku kognitif
-
Berkembang penggunaan bahasa sandi dan
mulai tertarik dengan bahasa asing.
-
Menggmari literatur yang bernafaskan dan
mengandung segi erotic, fantastic, dan erotic.
-
Pengamatan dan tanggapan nya masih
bersifat realism kritis
-
Proses berfikirnya sudah mampu
mengoperasikan kaidah logika formal.
-
Kecakapan dasar intelektual umumnya
menjalani laju perkembangannya.
-
Kecakapan dasar khusus ( bakat ) mulai
tampak jelas.
Ø Perilaku
sosial moralitas dan religious
-
Diawali dengan keinginan untuk bergaul
dengan teman tapi bersifat temporer
-
Ketergantungan nya yang kuat dengan
kelompok sebaya ( peer group )
-
Keinginan bebas dari dominasi orang
dewasa
-
Dengan sikap kritis mulai menguji kaidah
atau sistem nilai dengan kenyataan perilaku sehari hari.
-
Mengidentifikasi dirinya dengan tokoh idolanya
-
Eksistensi tuhan mulai dipertanyakan
-
Penghayatan kehidupan keagamaan sehari
hari di dasarkan atas pertimbangan dari luar dirinya.
-
Mencari pegangan hidup.
Ø Prilaku
afektif, konatif, dan kepribadian
-
Lima kebutuhan ( fisik, rasa aman,
afiliasi, penghargaan, dan perwujudan diri mulai Nampak )
-
Reaksi emosional mulai berubah ubah
-
Kecendrungan arah sikap mulai Nampak
-
Menghadapi masa krisis identitas diri.
·
Remaja akhir
-
Laju perkembangan secara umum sangat
lambat.
-
Proporsi dan ukuran tinggi dan berat
badan seimbang
-
Siap berfungsinya organ organ
reproduktif seperti orang dewasa
-
Gerak geriknya mulai mantap
-
Jenis dan cabang permainan lebih
kolektif dan terbatas pada ketrampilan yang menunjang kepada persiapan kerja
-
Lebih memantapkan diri pada bahasan
asing tertentu yang dipilihnya.
-
Menggemari literature yang mengandung
nilai nilai filosofis, etis, dan religious.
-
Lebih bersifat rasionalisme dan
idealisme.
-
Mampu mengoperasikan kaidah kaidah
logika formal di ikuti kemampuan membuat generalisasi.
-
Tercapainya titik puncak kedewasaan
intelektual umum menuju pada kemapanan.
-
Kecendrungan bakat mencapai titik
puncak.
-
Bergaul dengan jumlah teman yang
terbatas dan selektif.
-
Ketergantungan dengan teman.sebaya lebih
fleksibel. Kecuali dengan teman dekat pilihannya.
-
Sudah dapat memisahkan antara sistem
nilai yang universal dari pendukungnya.
-
Dapat menentukan dan menilai tindakannya
sendiri.
-
Mulai memelihara jarak kebebasannya
dengan orang tuanya.
-
Keberadaan tuhan semakin di pahami dan
dihayati.
-
Perlakuan sehari hari dilakukan atas
kesadaran sendiri.
-
Mulai menemukan pegangan hidup yang
pasti.
-
Menentukan arah pada pola dasar kepribadian nya.
-
Emosional mulai terkendali.
-
Kecendrungan minat dan pendidikan karir
sudah Nampak.
-
Mulai memperlihatkan identitas dirinya
yang sebenarnya.
2.4 Masalah – Masalah Yang timbul Dalam
Masa Remaja
Sebagaimana telah di kemukakan terdahulu, bahwa
proses perkembangan prilaku dan pribadi individu manusia di pengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu faktor pembawaan ( heredity ), kematangan (maturation), dan ingkungan
(environment). Termasuk faktor latihan dan mengajar (training and learning).
Masalah – Masalah Yang Timbul Pada
Masa Remaja Antara Lain Sebagai Berikut :
1. Masalah
Yang Berkenaan Dengan Fisik Dan Psikomotorik
a. Adanya
variasi yang sangat mencolok, dalam tempo dan irama kepesatan laju perkembangan
fisik antara individu atau keompok (perempuan lebih cepat satu atau dua tahun
dari laki-laki).
b. Perkembangan
ukuran-ukuran tinggi dan berat badan yang kurang proporsional, yang akan
menimbulkan akses psikologis terhadap remaja yang bersangkutan.
c. Perubahan
suara pada anak laki-laki dan peristiwa menstruasi pada anak perempuan.
d. Kematangan
organ reproduktif
2. Masalah
Yang Berkenaan Dengan Bahasa Dan Prilaku kognitif
a. Bagi
individu remaja tertentu, mempelajari bahasa asing bukanlah hal yang
menyenangkan, kelemahan dalam fonetif remaja dapat menjadi bahan cemoohan,
sehinggah mengakibatkan sikap negative terhadap pelajaran atau guru bahasa
asing yang bersangkutan.
b. Intelegensi
( kecerdasasan ) juga merupakan kapasitas dasar belajar.
Bagi remaja yang di
anugrahi kapasitas IQ yang tinggi ( Very Superior, Genius ), atau IQ nya
dibawah rata-rata ( Below Average ) bila kurang bimbingan dan pengarahan nya
kurang memadai, keadaan itu akan membawa ekses psikologis.
c. Terkadang
tidak selarasnya bakat dan minat yang dimiliki remaja yang bersangkutan. Hal
ini sering dapat kesulitan dalam memilih program studinya atau jurusan yang
akan dimasukinya.
3. Masalah
Yang Berkenaan Dengan : Prilaku Sosial, Moralitas Dan Religius
a. Keterikatan
hidup remaja dalam “gang” ( peer group ) yang tidak terbimbing mengarah kepada
timbulnya juvenile delinquency ( kenakalan remaja ) yang berbentuk :
perkelahian antar kelompok, pencurian, perampokan, prostitusi, dan
bentuk-bentuk prilaku sosial lainnya.
b. Konflik
dengan orang tua, yang mungkin berakibat tidak senang tinggal dirumah, bahkan
kemungkinan : minggat ( melarikan diri dari rumah ).
c. Melakukan
perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma masyarakat atau agama,
seperti menghisap ganja, shabu-shabu, aau jenis psiko-tropika lainnya.
4. Masalah
Yang Berkenaan Dengan Prilaku : Afektif, Konatif Dan Kepribadian
a. Mudah
sekali di gerakkan untuk melakukan kegiatan destruktif yang spontan untuk
melampiaskan ketegangan institusi emosionalnya meskipun tidak mengetahui maksud
yang sebenarnya dan tindakan-tindakannya itu.
b. Ketidak
mampuan menegakkan kata hatinya, mengakibatkan sukar terintegrasikan dan
sintesa fungsi psiko fisiknya, dan berlanjut akan sukar menemukan identitas
pribadinya.
2.5 Implikasi Bagi Pendidikan
Dengan memperhatikan permasalahan yang timbul
mungkin timbul dalam kehidupan masa remaja, hal tersebut sejalan dengan
pendapat Conger yang menjelaskan bahwa :
pemahaman dan pemecahannya harus dilakukan secara interdisipliner dan antar
lembaga.
Meski
demikian pendekatannya dan pemecahannya dari segi pendidikan berupa salah satu
jalan yang paling strategis.
Dalam
rangka kegiatan pendidkan, dan yang dapat dilakukan para pendidik umumnya dan
para guru khusunya adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Masalah
Perkembangan Fisik Dan Prilaku Psikomotorik
a. Sebaiknya
dalam program dan kegiatan pendidikan, diadakan atau di berikan layanan khusus,
bagi remaja laki-laki atau perempuan. Misalnya dalam pelajaran anatomi atau
fisiologi pelajaran olahraga, di berikan oleh guru/pelatih yang mampu
memberikan penjelasan dengan penuh dignity ( hormat ).
b. Di
samping melalui bentuk pendidkan dapat pula di adakan diskusi,panel, atau
ceramah tamu mengenai pendidkan jenis ( sex education ), bahwa bahaya dari
prilaku menyimpang dalam pemuasan kehidupan seksual ( menstruasi, onani,
prostitusi, dan sebagainya ) terhadap kesehatan dan perkembangan jasmani dan
rohani yang sehat.
c. Diadakan
“ role playing “ ( bermain peran ), akan sangat tepat untuk mengurangi akses
sosial dari prilaku psikomotorik.
2. Masalah
Perkembangan Bahasa Dan Prilaku Kognitif
a. Terhadap
para guru bidang studi tertentu seperti : bahasa, matematika, seni-suara dan
olahraga, di tuntut pemahaman yang mendalam dan perlakuan layanan pendidikan
dan bimbingan yang bijaksna.
b. Pemilihana
program studi atau pemilihan penjurusan, sebaiknya mempertimbangkan dan
memperhitungkan segala aspek selngkap mungkin, dan disertai data secermat dan
juga lengkap.
3. Masalah
Perkembngan Prilaku Sosial, Moralitas Dan Kesadaran Keagamaan
a. Di
upayakan agar terciptanya suasana dan tersedianya fasilitas yang memungkinkan
terbentuknya kelompok-kelompok atau perkumpulan remaja, yang mempunyai tujuan
dan program yang positi-konstruktif, berdasrkan minat keolahragaan, kesenian,
hoby, belajar bidang studi tertentu, yang di organisir mereka sendiri,
bimbingan dari pendidikan/pelatih seperlunya.
b. Ditumbuhkan
hubungan yang aktif antara rumah dengan sekolah, untuk saling mendekatkan dan
menselaraskan sistem nilai yang dikembangkan.
c. Diadakan
pertemuan dan kerjasama antar kelembagaan yang mempunyai tugas dan kepentingan
yang bersangkutan dengan kehidupan remaja secara rasional seperti sekolah,
lembaga keagamaan, lembaga kesehatan, lembaga keamanan,lembaga pengadilan anak,
lembaga konsultasi psikologis.
4. Masalah
Fungsi Konatif, Afektif Dan Kepribadian
a. Cara
yang paling strategis bial seorang pendidik dan orangtua dapat menampilkan
pribadi-pribadinya yang merupakan obyek identifikasi ( contoh teladan ) sebagai
pribadi idola para remaja.
b. Pemberian
tugas-tugas yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, belajar
mempertimbangkan, memilih, mengangmbil keputusan dan tindakan yang tepat. Hal
ini akan sangat menunjang bagi pembinaan identitas serta kepribadian para
remaja.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Masalah-masalah
yang timbul dalam masa remaja dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor
pembawaan, faktor kematangan dan faktor lingkungan.
Dari ketiga faktor diatas,
senantiasa berfariasi seperti adanya ha-hal yang menguntungkan, namun juga
adanya hal-hal yang menghambat atau membatasi terhadap lajunya perkembangan
individu yang bersangkutan.
Berkenaan
dengan hal diatas,dalam perjalanan masa remaja hingga menjelang dewasa tidak
selalu berjalan lurus dan mulus, kemnungkinan seballiknya sangat berliku-liku,
tergantung kepada variasi-variasi. Salah satu atau dua atau bahkan ketiga
faktor dominan tersebut menjadikan masalah ekstrim, ekstrim dalam artian tidak
mudah diatasi oleh individu yang bersangkutan, oleh para ahli atau oleh
masyarakat secara keseluruhan.
0 komentar:
Post a Comment