KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)
A. Pengertian.
Suatu keadaan
di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan
dan pertumbuhannya.
Normalnya,
sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah
mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus
menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau
berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat
karsinogen. (Daniele gale 1996).
B. Insiden
Setiap tahun
di diagnosis 183.000 kasus baru kanker payudara di amerika serikat. Bukan
hanaya kanker payudara saja lebih banyak mengenai wanita dari pada pria. Pada
usia 85 satu dari sembilan wanita akan mengalami kanker payudara. Kemampuan
pasien yang di diagnosis kanker payudara bertahan hidup masih mencapai 5 tahun
sejak awal di diagnosis kanker payudara sekitar 93 %. Jika kanker telah
menyebar secara regional saat di diagnosis kemampuan bertahan hidup selama 5
tahun menjadi 72 % dan untuk seseorang dengan metastasis yang luas saat di
diagnosis kemampuan bertahan hidupnya hanya 18 %.
C. Faktor-faktor
resiko
Faktor resiko untuk kanker
payudara meliputi:
-
Usia di atas 40 tahun.
-
Ada riwayat kanker payudara pada individu atau
keluarga.
-
Menstruasi pada usia yang muda/ usia dini.
-
Manopause pada usia lanjut.
-
Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada
usia lanjut.
-
Penggunaan esterogen eksogen dengan jangka panjang.
-
Riwayat penyakit fibrokistik.
-
Kanker endometrial, ovarium atau kanker kolon.
Akan tetapi hanya 25 % wanita yang mengalami kanker payudara mempunyai
beberapa faktor resiko ini. Karena itu salah satu faktor resiko yang paling
penting adalah sangat sederhana yaitu wanita. Beberapa penelitian telah
menunjukkan hubungan diet di antara masukan tinggi lemak, kegemukan dan terjadinya
kanker payudara, tetapi hubungan ini belum di ciptakan secara pasti.
D. Tanda
dan Gejala
Fase awal
kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda awal yang
paling umum terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara.
Kebanyakan 90 % ditemukan oleh wanita
itu sendiri, akan tetapi di temukan secra kebetulan, tidak dengan menggunakan
pemeriksaan payudara sendiri (sarari), karena itu yayasan kanker menekankan
pentingnya melakukan sarari.
Tanda dan
gejal lanjut dari kanker payudara
meliputi kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu, dan
nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah, dari putting. Kulit Peau d’
orange, kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit jeruk, dan
atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari penyakit.
Tanda dan
gejala metastasis yang luas meliputi nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung
bagian bawah, atau pelvis, batuk menetap, anoreksi atau berat badan yang turun,
gangguan pencernaan, pusing, penglihatan
yang kabur dan sakit kepala.
E. Pengobatan
kanker payudara primer
Pengobatan kanker payudara
di dasarkan atas tahap penyakit dan beberpa faktor lain. Wanita saat ini lebih
banyak mempunyai pilihan dalam pengobatan kanker payudara dari pada sebelumnya.
Pengobatan kanker payudara biasanya meliputi kombinasi pembedahan, kemoterapi
dan terapi radiasi .
Tahap awal dari kanker payudara seringkali dapat sembuhn total dengan
hanya di lakukan pembedahan saja.
Tahap radiasi dapat di gunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker
payudara tahap 1 dan 2. Efek samping yang segera muncul dari pengobatan ini
adalah reaksi kulit.
kemoterapi yang menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal memegang
peranan penting dalam pengobatan kanker.
F.
Komplikasi
Komplikasi dari kanker
payudara adalah metastase ke tulang, jika hal itu terjadi di tulang belakang
maka akan terjadi kompresi medula spinalis.
G. Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Gagal Jantung
1.
Pengkajian
a.
Aktivitas dan istirahat
Kelemahan, kelelahan,
ketidakmampuan untuk tidur.
b.
Sirkulasi
Palpitasi,
nyeri dada, perubahan tekanan darah.
c.
Eliminasi
Perubahan dalam eliminasi
defekasi juga miksil.
d.
Nutrisi
Mual,
kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, muntah dan perubahan berat
badan.
e.
Neoru sensori
Nyeri kepala yang hebat, syncope.
f.
Kenyamanan
Timbulnya nyeri dada.
g.
Respirasi
Riwayat merokok, terpapar asbes.
h.
Interaksi sosial
Stress, kesulitan dalam
beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.
i.
Pengetahuan
Riwayat di dalam keluarga
ada yang menderita kanker payudara.
j.
Studi diagnostik
CT Scan: Untuk
mengidentifikasi dari adanya metastase.
Biopsi: dilakukan untuk
memastikan diagnosa.
Tumor marker: Cardiogenic
embrionic antigen (CEA), Prostate spesifik antigen (PSA).
Rontgen dada:
mungkin di dapatkan adanya metastase ke thorak.
2.
Diagnosa keperawatan dan rencana tindakan
a.
Keletihan berhubungan dengan proses penyakit kanker
payudara, anemia, radiasi Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien di harapkan mampu menunjukan adanya peningkatan stamina tubuh
dengan beristirahat sesuai kebutuhan dan meminimalakan efek keletihan karena
activity daily life.
Rencana:
1.
Kaji pola kelelahan (keletihan)/ pola istirahat pasien.
2.
Anjurkan pada pasien untuk mempertahankan pola tidur/
aktivitas atau istirahat normal yang mungkin.
3.
Anjurkan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
mengenai keterbatasan yang ada.
4.
Anjurkan pada pasien untuk merencanakan waktu istirahat
sesuai dengan kebutuhan.
5.
Anjurkan pada pasien untuk melakukan kegiatan ringan
pada siang hari.
6.
Bantu pasien dalam melakukan kegiatan aktivitas
sehari-hari.
7.
Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisiyang
adekuat.
8.
Jelaskan pada pasien dan keluarga bahwa keletihan
merupakan efek dari BRM.
b.
Resiko terjadinya kerusakan kulit berhubungan dengan
efek samping dari terapi radiasi
Tujuan: kulit tetap baik/ normal.
Rencana:
1.
Kaji integritas kulit.
2.
Kaji kulit terhadap ruam/ gatal-gatal, kekeringan dan
perubahan warna.
3.
Gunakan tempat tidur dengan linen yang rata.
4.
Jaga linen tempat tidur agar tetap bersih dan kering.
5.
Berikan pelembab pada kulit.
6.
Bantu pasien untuk melakukan higyene perseorangan
secara teratur.
7.
Kolaborasi dalam pemberian obat topikal: agen anti
pruritus.
8.
Anjurkan pasien untuk melakukan ambulasi atau
mobilisasi seaktif mungkin selama dalam perawatan.
c.
Kurang pengetahuan tentang terapi radaiasi pada kanker
payudara berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penatalaksanaan
Tujuan: Pasien dapat mendiskusikan efek samping yang mungkin dari
pebatalaksanaan radaiasi dada dan bagaimana mengatasinya jika hal tersebut
terjadi.
Rencana:
1.
Kaji pengetahuan pasien tentang perenacaan penangnangan
terapi radiasi dan efek samping yang mungkin terjadi.
2.
Beritahu pasien dan keluarga mengenai kapan pengobatan
tersebut akan di lakukan.
3.
Jelaskan pada pasien hal yang bisa terjadi akibat
radiasi yaitu: rambut rontok, kulit menjadi lebih hitam(pada lokasi penyinaran)
dan limfedema.
4.
Insttruksi kepada pasien dan keluarga tentang hal yang
dapat di lakukan untuk mengatasi hal tersebut.
5.
Berikan informasi tersebut secara tertulis.
6.
Anjurkan pada pasien untuk tidak mengkonsumsi obat yang
di jual secara bebas kecuali atas petunjuk dokter.
0 komentar:
Post a Comment