Tuesday 21 April 2015

A Brief History

Ganesha University of Education (Undiksha) is a state higher education institution to print human resources in the field of education and non-education. In the field of education, UNDIKSHA a human resource printer greatest educators in Bali. Until now UNDIKSHA has produced more than thirty-three thousand graduates who are mostly educators. UNDIKSHA history begins from Course B-1 for the Indonesian Teachers menyedianan 1955 and Master of Commerce in 1957 for the high school level. In 1962 the two types of chair sus merged into the Faculty of Teacher Training and Education (Guidance and Counseling) Airlangga University. In the same year FKIP join Udayana University, and in 1963 became part of the unfortunate Teachers' Training College Singaraja branch. In 1968, FKIP made two faculties, the Faculty of Teacher Training and the Faculty of Education, again became part of the University of Udayana. In 1981, Dentistry and FIP merged into FKIP Udayana University. In 1993, FKIP separated by unud be STKIP Singaraja, and in 2001 became the State Teachers' Training College Singaraja. Long process that was shot puh both types of courses eventually become UNDIKSHA, after Singaraja Teachers' Training College changed its status to the University of Education Gane- sha (UNDIKSHA) by Presidential Decree No-mor: 11/2006, dated May 11, 2006.
History

History Graduate School of Education University of Ganesha
Historical development Pascsarjana Program Ganesha University of Education (Undiksha) can not be separated from the history of Undiksha. Undiksha determined by the President of the Republic of Indonesia Regulation No. 11 of 2006, dated May 11, 2006. The history of the development of Ganesha University of Education is very long and very related to the history of teacher education in Indonesia. In the 1950s, in Indonesia was established course BI (read: B a) and B-II (read: B two), which served to educate prospective teachers SMTA. Associated with the policy, in 1955 in Singaraja established Indonesian BI courses are then coupled with the BI course of Commerce in 1957.

THE USE OF ARTICLES IN ENGLISH: SOME CONDITIONS

Most difficulties with articles (whether to use a/an, the, or no article) can be resolved by understanding the differences between a countable and an uncountable noun.
      A countable noun stands for a person or thing that can be counted as a single unit or item. Examples: book, apple, teacher, suitcase, tree.
      An uncountable or non-countable noun stands for something that cannot be counted as a single unit or item. Types of non-countable nouns include:

1.   Mass nouns, referring to a quantity of some substance. Examples: water,
air, oil, oxygen, tea, ink, dirt.
2.    Abstract nouns, such as liberty, honesty, life, truth, justice, beauty.
3.    Names of general areas of subject matter, such as history, art, science,
music, economics, English.
4.   Names of sports or recreational activities, such as baseball, tennis, golf,
singing, dancing.

With this distinction in mind, the charts below will enable you to determine in most cases which article (or no article) to use.

CONTOH TEKS NARRATIVE
 

BAWANG Putih lived with her step mother and her step sister, Bawang Merah. Bawang Putih's mother died when she was a baby. Her father remarried another woman and later her step sister was born. Unfortunately, not long after that her father died. Since then, Bawang Putih's life was sad. Her step mother and her step sister treated Bawang Putih badly and always asked her to do all the household chores.


One morning, Bawang Putih was washing some clothes in a river. Accidentally, her mother's clothes were washed away by the river. She was really worried so she walked along the river side to find the clothes. Finally she met an old woman. She said that she kept the clothes and would give them back to Bawang Putih if she helped the old woman do the household chores. Bawang Putih helped her happily. After everything was finished, the old woman returned the clothes. She also gave Bawang Putih a gift. The old woman had two pumpkins, one pumpkin was small and the other one was big. Bawang Putih had to choose one.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Sepak bola merupakan permainan yang sangat populer. Banyak kalangan yang memainkan permainan ini, baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, bahkan sampai kalangan tua. Hal inilah yang menyebabkan permainan Sepak bola mudah dikenal oleh masyarakat luas.
Di Indonesia, permainan sepak bola ini sangatlah populer. Kegemaran masyarakat Indonesia akan jenis olahraga ini bahkna telah menjadi lahan bisnis bagi banyak orang. Mulai dari pemilik cafe hingga pemilik toko yang menjual perlengkapa olahraga. Olahraga yang dimainkan oleh 2 tim dimana masing - masing tim terdiri dari 11 pemain ini berada dibawah organisasi FIFA.
Dewasa ini perkembangan permainan sepak bola sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya Sekolah-sekolah Sepak Bola (SSB) yang didirikan.  Hal itulah yang mendasari betapa penting dan perlunya pengetahuan yang lebih mendalam lagi tentang permainan sepak bola.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas, yaitu :
1.    Bagaimana sejarah dari permainan Sepak Bola?
2.    Apa saja unsur-unsur yang ada dalam permainan Sepak Bola?

1.3  TUJUAN
Dari beberapa rumusan masalah dapat di uraikan kembali tujuan yang ingin dicapai di antaranya:
1.      Untuk mengetahui tentang sejarah permainan Sepak Bola.
2.      Untuk mengetahui unsur-unsur dalam permainan Sepak Bola.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    SEJARAH SEPAK BOLA
Sekitar abad ke-2 SM, permainan ini dimainkan dengan cara memukulnya dengan tangan dan boleh ditendang saat bola menyentuh tanah. Sepak bola saat itu dikenal dengan nama Episkuros atau Harpaston. Memakai bola yang tidak lebih baik ketimbang bola isi rambut, bolanya diisi bulu-bulu binatang.
Sepak Bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti ilmiah yang bisa didapat adalah adanya permainan semacam sepak bola di negeri Cina. Kala itu, dinasti Han melatih tentara menggunakan “tsuchu” untuk latihan fisiknya. Yaitu latihan menendang bola kulit memasukan ke dalam jaring kecil yang diikatkan pada batang-batang bambu panjang.  Beda halnya dengan Jepang, disana sering disebut dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak Bola modern mulai berkembang di Inggris serta banyak digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.
Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.
Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.
Selama tahun 1800-an olahraga Sepak Bola ini dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) telah dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.

2.2     LAPANGAN
Keterangan:
-          Panjang lapangan sepak bola : 90-120 meter.
-          Lebar lapangan sepak bola: 45-90 meter.
-          Bentuk lapangan: Untuk bentuk ukuran lapangan sepak bola sendiri, persegi panjang dan dengan perbandingan panjang dan lebar (P xL = 2:1), atau kurang sedikit. Misalnya panjang lapangan 90 meter jadi lebarnya harus 45 meter atau lebih.
-          Garis Lingkaran Tengah/Kick Off Area: Pada garis lingkaran tengah sendiri harus berdiameter 9,15 meter dan berada tepat ditengah lapangan pada titik yang mana digunakan untuk kick off
-          Kotak Penalti: Area dimana penjaga gawang bebas memegang bola disebut kotak penalti. Dan juga bila salah satu pemain lawan dilanggar dalam kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan mendapat hadiah penalti dengan jarak 11 meter dari gawang. Dan juga hanya berhadapan dengan penjaga gawag dab dua kotak penalti yang terdiri dari:
-          Kotak Penalti Besar (18 yard box): Kotak bagian ini sendiri memiliki panjang sekitar 40-45 meter dan lebar sekitar 16-19 meter.
-          Kotak Penalti Kecil (6 yard box): Pada kotak penalti bagian ini sendiri hanya berukuran panjang sekitar 18 meter dan lebar 5,5 meter.
-          Gawang: Untuk ukuran gawang sendiri harus berbanding 3:2 dengan bentuk persegi panjang. Untuk idelanya dan sudah ditetap oleh FIFA adalah tinggi 2,4 meter, dan lebar 7,3 meter.

2.3    JUMLAH PEMAIN
Dalam permainan sepak bola, pemain berjumlah 11 orang dalam setiap tim. Sebuah tim terdiri dari satu orang kiper dan sepuluh pemain yang bergerak di seluruh lapangan yang mengisi posisi bek, gelandang, dan penyerang. Jumlah setiap posisi bek, gelandang, dan penyerang tergantung pola permainan yang dikembangkan.

2.4    WASIT
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.

2.5    PERLENGKAPAN
Perlengkapan dalam permainan sepak bola yaitu:
-          Untuk pemain: Kaos bernomor, celana pendek, kaos kaki, pelindung lutut, alas kaki bersolkan karet
-          Untuk kipper: sama dengan pemain tetapi ditambah lagi dengan sarung tangan untuk kipper.
-          Untuk wasit: Perlengkapan pakaian dan sepatu bola yang lengkap, peluit, notes dan alat tulis, pencatat waktu (jam, stop watch), koin untuk undian, Kartu merah dan kartu kuning.

2.6    BOLA

-          Ukuran bola 68-70 cm.
-          Keliling:10 cm.
-          Berat: 410-450 gram.
-          Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama.
-          Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)

2.7    PERATURAN  PERMAINAN
Berikut peraturan-peraturan dalam permainan sepak bola:
-          Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).
-          Pelanggaran
Berikut pelanggaran dalam permainan sepak bola:
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku.
Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, dan lain sebagainya.

2.8    TEHNIK DASAR
Untuk menjadi pemain sepak bola yang baik tentu saja kita harus megetahui teknik-teknik bermain sepak bola yang terdiri dari :
a.) Teknik dasar menendang bola.
1. Menendang Bola dengan Kaki Bagian Dalam
Di pergunakan untuk mengoper dengan jarak yang pendek. Teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
- Di awali dengan sikap berdiri menghadap ke arah gerakan.
- Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan lutut agak tertekuk.
- Pergelangan kaki yang akan di gunakan menendang diputar keluar.
- Pandangan ke arah bola.
- Tarik kaki yang akan di gunakan menendang ke belakang lalu ayunkan kedepan ke arah bola.
2. Menendang Bola dengan Kaki Bagian Luar.
Menendang bola dengan kaki bagian luar dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
- Di awali dengan sikap berdiri menghadap kea rah gerakan bola.
- Sikap kedua lengan di samping badan agak terentang, dan pergelangan kaki yang akan di gunakan menendang di putar ke dalam, dan pandangan ke arah bola.
- Tarik kaki yang akan di gunakan menendang ke belakang, lalu ayunkan ke arah bola bersamaan kaki di putar ke arah dalam.
- Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola dan pindahkan berat badan ke depan.
3. Menendang Bola dengan Punggung Kaki
Dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
- Di awali dengan sikap berdiri menghadap ke arah gerakan bola.
- Letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk.
- Sikap kedua lengan di samping badan agak terentang.
- Pergelangan kaki yang akan di gunakan menendang di tekuk ke bawah, dan pandangan kearah bola.
- Tarik kaki yang akan di gunakan menendang kebelakang, lalu ayunkan ke depan kearah bola, perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola.
b.) Teknik Dasar Menghentikan Bola
Menghentikan bola merupakan bagian dari komponen permainan sepak bola yang harus di kuasai oleh seorang pemain, supaya bisa bermain dengan baik maka perlu di kuasai teknik menahan bola yang terdiri dari :
1.    Menahan Bola dengan Telapak Kaki
Dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
- Diawali dengan sikap menghadap arah datangnya bola dan pusatkan pandangan kearah datangnya bola.
- Sikap kedua lengan di samping badan, dan sikap badan agak condong ke depan.
- Pada saat bola datang sambut dengan telapak kaki menghadap kedepan, pergelangan kaki di kunci, hingga posisi tumit ada di bawah.
- Akhir gerakan, posisi kaki terangkat dan tanah dengan lutut agak tertekuk dan gerakan bola tertahan oleh telapak kaki.
2.    Menahan bola dengan Kaki Bagian Dalam.
- Putar pergelangan kaki yang akan di gunakan menahan bola ke arah luar dan di kunci.
- Julurkan kaki yang di gunakan menahan bola kearah datangnya bola.
- Tarik kembali kebelakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai kaki bagian dalam, hingga gerak bola tertahan dan berhenti di depan badan.
3.    Menahan Bola dengan Kaki Bagian Luar
Dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
- Kaki belakang merupakan kaki tumpu dan lututnya di tekuk.
- Kaki depan sebagai kaki untuk menghentikan bola, lutut di tekuk dan punggung kaki di miringkan ke bawah.
- Kedua lengan mengimbangi gerakan kaki.
b.) Teknik Dasar Menggiring Bola
Teknik menggiring juga harus di kuasai oleh seorang pemain supaya dapat bermain dengan baik. Teknik ini secara umumnya dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam.
2. Menggiring bola dengan kaki bagian luar.
3. Model teknik menggiring bola.



BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa permainan sepak bola telah lama ada, bahkan sekitar dari abad ke-2 SM. Dalam permainan ini mengandung banyak unsur, seperti perlengkapan, peraturan-peraturan yang berlaku, pemain, dan tehnik dasar dalam permainan sepak bola.

3.2  SARAN

Sebaiknya kita lebih harus banyak belajar lagi tentang permainan sepak bola agar bisa mengetahui apa unsur-unsur yang ada di dalamnya, serta mempelajari tehnik-tehnik yang ada agar tidak banyak melakukan kesalahan dalam bermain sepak bola.
DIETARY FAT AND SPORTS NUTRITION

ABSTRACT
The general public's view of macronutrients has undergone sweeping changes in recent years. Dietary fats are a key example. Since the anti-fat health education initiatives of the 1980s and early 1990s, certain dietary fats have been increasingly recognized as actually beneficial to health. Athletes, like the mainstream populace, are now getting the message that wise dietary fat (triacylglycerol) choices offer essential fatty acids, blood lipid management, maintained endocrine and immune function, inflammation control, metabolic effects and even potential body composition and performance benefits. Toward this end, many companies now sell specialty dietary fat supplements and recognized health authorities have begun recommending them to certain populations. This review will cover data regarding the physiology, dietary needs, food sources, and potential benefits and risks most relevant to athletes. Practical suggestions for incorporating healthy fats will be made. Both food-source and supplemental intakes will be addressed with interrelationships to health throughout.

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

SEMOGA BERMANFAAT BUAT PEMBACA

Text Widget