Sunday 24 May 2015

Penentuan Rancangan Penelitian

Penentuan Rancangan Penelitian 
Rancangan penelitian adalah rencana tentang bagaimana cara mengumpulkan, enyajikan, dan menganalisa data untuk memberi arti terhadap data tersebut secara ektif dan efisien. Rancangan penelitian meliputi, tahapan:
1. penentuan alat (instrumen) pengambil data yang akan digunakan,
2. cara pengumpulan dan pengaturan data,
3. analisis data yang akan digunakan,
4. pemberian kesimpulan atas hasil analisis yang sudah dilakukan.
Penelitian merupakan proses yang sistematik, terkontrol, dan terdiri beberapa tahapan yang logis. Jadi dalam arti yang luas rancangan penelitian dapat diartikan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan tahapan tahapan penelitian.

Perencanaan penelitian menyangkut, tahapan:
1) Identifikasi, pemilihan dan perumusan permasalahan penelitan (termasuk perumusan tujuan, definisi, asumsi dan lingkup penelitian).
2) Studi kepustakaan.
3) Merumuskan hipotesis penelitian.
4) Identifikasi, klasifikasi dan mendifinisikan variabel penelitian.

Pelaksanaan penelitian menyangkut, tahapan:
1)       Menyusun rancangan eksperimen.
2)       Menentukan alat pengambil data (instrumen).
3)       Pengumpulan, pengaturan dan analisa data.
4)       Pengambilan kesimpulan penelitian.

Manfaat rancangan penelitan, adalah:
a)      Sebagai 'blueprint' penelitian, atau sebagai kerangka operasional penelitian.
b)      Menegaskan intensitas (kedalaman) dan ekstensitas (keluasan) penelitian.
c)      Memperkirakan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dan merencanakan pengatasannya.

d)     Mengetahui keterbatasan atau keiemahan hasil penelitian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di era modern ini banyak anak-anak yang lebih memilih bermain game digadget ketimbang bermain dengan anak-anak sebaya yang berada di lingkungan sekitarnya. Mereka beranggapan bahwa game digadget lebih seru dibandingkan bermain di luar rumah dengan anak-anak seusia mereka, padahal bermain gadget secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, seperti dapat merusak kesehatan mata. Selain berdampak buruk bagi kesehatan, bermain gadget juga dapat berdampak kurangnya sosialisasi pada anak, anak cenderung lebih cuek dengan lingkungan disekitarnya, kurangnya aktivitas gerak pada anak, dan lain sebagainya, padahal banyak aktivitas permainan di luar ruangan yang menyenangkan. Kita juga dapat menciptakan permainan sendiri untuk meningkatkan kreativitas kita.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bahan apa saja yang digunakan dalam permainan
2.      Bagaimana cara memainkan permainan
3.      Bagaimana peraturan permainan

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui bahan apa saja yang digunakan dalam permainan
2.      Untuk mengetahui cara memainkan permainan
3.      Untuk mengetahui peraturan permainan






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahan yang Diperlukan
Ada pun bahan yang diperlukan dalam permainan ini adalah sebagai berikut :
1.      4 buah balon yang sudah berisi udara
2.      4 buah kelereng kecil
3.      4 buah sendok
4.      4 buah piring
5.      28 buah karet cacing
6.      2 kg tepung
7.      1 Kotak hadiah
2.2 Cara Bermain
Permainan ini terdiri dari 3 rintangan. Pertama-tama di dalam permainan terdiri dari 4 tim yang dimana pemainnya setiap kelompok 7 orang atau di sesuaikan dengan jumlah orang yang mengikuti permainan ini, permainan ini membutuhkan kekompakan dan konsentrasi tim. Dari setiap anggota kelompok harus berbaris memanjang kebelakang. Pertama – tama orang yang berbaris no 1 dan 2 berlari ke rintangan 1, kemudian mengambil balon yang sudah disediakan dan berlari membawa balon tersebut dengan menjepit balon diantara kedua perut pemainnya hingga sampai di rintangan 2. Pemain no 1 diam di rintangan 2, dan pemain no 2 kembali berlari ke rintangan 1 dengan membawa balon tersebut, setelah pemain no 2 sampai di rintangan 1 maka pemain no 3 berlari ke rintangan 1 dan menjepit balon tersebut di antara perut dengan pemain no 2 dan berlari ke rintangan ke 2 seperti dilakukan oleh pemain no 1 dan 2, dan dilakukan berulang – ulang sampai pemain no 6 dan 7 membawa balon tersebut ke rintangan ke 2. Jika semua pemain sudah berada di rintangan ke 2 maka balon tersebut baru bisa dipecahkan dengan menekan balon tersebut menggunakan kedua perut pemain 6 dan 7 dan mengambil kelereng yang ada di dalam balon tersebut supaya bisa melanjutkan ke rintangan berikutnya dengan berbaris rapi seperti start awal.
Untuk rintangan berikutnya, pemain pertama mengambil sendok yang ada di rintangan 2 yang sudag disediakan, kemudian menaruh kelereng tersebut di atas sendok dan menggendong pemain no 2, kemudian berlari atau berjalan menuju ke rintangan 3. Setelah sampai di rintangan ke 3, pemain yang digendong tadi / no 2 berlari kembali ke rintangan 2 dengan membawa kelereng dan sendok tersebut dengan tangan dan menggendong pemain no 3 kembali ke rintangan 3 seperti yang dilakukan pemain no 1 dan 2, dan dilakukan berulang – ulang. Sedangkan pemain no 1 boleh melanjutkan ke rintangan berikutnya dengan mengambil 1 buah karet di dalam tepung dengan mulut dan berlari dengan membawa karet tersebut dengan mulut menuju ke finish dan dilakukan sampai semua pemain dapat mengambil karet tersebut. Anggota kelompok yang paling awal sudah semua sampai di finish dengan mengambil karet dengan mulut akan menjadi pemenang dalam permainan ini.
2.3 Peraturan Permainan
Dalam permainan ini terdapat aturan bermainnya, yaitu sebagai berikut :
1.      Bagi yang melanggar mendapat sanksi dari panitia
2.      Pemain tidak boleh mencuri start
3.      Pemain harus bermain dengan sportif dan jujur
4.      Jumlah pemain harus merata atau seimbang
2.4 Tujuan Permainan
Ada pun tujuan dari dibuatnya permainan ini yaitu sebagai berikut :
1.      Untuk melatih kerjasama antar anggota tim
2.      Untuk melatih konsentrasi anggota tim
3.      Untuk melatih komunikasi antar anggota tim
4.      Untuk melatih kekompakan antar anggota tim
5.      Untuk meningkatan kekuatan otot kaki anggota tim





BAB III
PENUTUP
   3.1  Kesimpulan
       Tidak selamanya permainan yang canggih dan mahal itu menyenangkan, terkadang terlalu lama diam di depan alat elektronik itu dapat mengganggu kesehatan mata dan gangguan pada mental anak. Boleh saja bermain di depan gadget asalkan jangan terlalu lama dan lebih mengutamakan pendidikan.

    3.2  Saran
       Mulai dari sekarang marilah kita menumbuhkan kreativitas dengan membuat permainan kita sendiri karena selain menumbuhkan kreativitas dan mengembangkan pemikiran kita juga dapat menambah wawasan, memperluas pertemanan, melatih konsentrasi, melatih kerjasama, melatih kekompakkan, meningkatkan kekuatan otot kaki, melatih aktivitas gerak, dan lain sebagainya.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah cabang olahraga yang bisanya dimainkan dan dilombakan pada olympiade-olympiade yang sering kita saksikan bersama. Dimana gerakan-gerakan yang ada di dalamnya seperti lari, loncat, lompat dan lempar. Sebagian besar ada pada olaharga lainnya, sehingga tidak heran jika pemerintah menetapkan cabang olhraga atletik sebagai pembhasan di dalam mata pelajaran sekolah, dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, bahkan hingga perguruan tinggi.
Lari gawang itu sendiri masuk di nomor lari pada cabang olahraga atletik. Sedangkan untuk sejarah olahraga lari gawang dari dulu sampai sekarang mungkin tidak jelas. Olahraga yang satu ini sangat terkait dengan olahraga lari pada umumnya, bahwa manusia itu memiliki kaki dan menggunakan kakinya untuk berlari ketika melakukan banyak kegiatan.
Pada zaman dahulu orang berlari karena untuk mengejar hewan buruan, berlari dari kejaran musuh,mengejar musuh dalam peperangan, dan lain sebagainya. Tersirat bahwa dilombakanya lari gawang ini demi menghormati jasa seorang pembawa pesan yang meninggal dunia setelah ia memenuhi tugasnya. Pembawa pesan itu berasal dari bangsa Yunani, itulah mengapa pada saat peserta olahraga di Yunani olahraga lari diperlombakan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian lari gawang?
2.      Apa saja teknik dasar dalam olahraga lari gawang?
3.      Bagaimana cara melakukan olahraga lari gawang yang baik dan benar?

1.3  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian lari gawang
2.      Untuk mengetahui apa saja teknik dasar dalam olahraga lari gawang
3.      Untuk mengetahui cara melakukan olahraga lari gawang yang baik dan benar




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lari Gawang
       Lari gawang adalah salah satu nomor lari yang terdapat dalam cabang olahraga atletik. Secara bahasa lari gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang menempuh suatu jarak tertentu dengan melompati gawang sebagai rintangannya yang tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan. Gerakan lari gawang sedapat mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan lari cepat. Nomor lari gawang terdiri atas lari gawang 100 m putra, dengan ketinggian gawang 3 kaki (1,067 m), 400 m putra dengan ketinggian gawang 0,914 m, sedangkan untuk lari gawang putri 100 m dengan ketinggian gawang 0,840 m, dan 400 m dengan ketinggian gawang 0,762 m.

2.2  Teknik Dasar Lari Gawang
      Untuk dapat melakukan lari gawang dengan baik dan benar, maka kita hasrus mengetahui terlebih dahulu teknik dasar dalam melakukan lari gawang, kita simak penjelasannya sebagai berikut.

            2.2.1        Lari Gawang 100 Meter Putri dan 110 Meter Putra
        Berikut ini teknik dasar untuk melakukan lari gawang 100 meter untuk putri dan 110 meter untuk putra.
a.       Lari gawang dimulai dari start, yaitu menggunakan start jongkok.
b.      Berlari dengan cepat ke arah gawang, dengan posisi badan sedikit miring ke depan saat melompat dan kaki yang memimpin diluruskan.
c.       Posisi tangan pada sisi tubuh yang berlawanan dengan kaki yang memimpin, mengayun ke depan dan mengimbangi gerakan tubuh.
d.      Setelah melintasi gawang, menggerakkan kaki yang memimpin ke bawah, kembali ke lintasan, ke depan, dan ke arah gawang berikutnya.
e.        Kaki yang mengikuti dilangkahkan ke depan ke arah gawang berikutnya.
f.       Melakukan sprint dengan kuat dan cepat di antara gawang satu dengan gawang selanjutnya.
g.      Posisi bahu dan pinggul dijaga untuk tetap paralel dengan gawang, sedangkan posisi tubuh sedikit naikturun ketika melintasi gawang.
h.      Gerakan diakhiri pendaratan dimana posisi kaki diluruskan, sedangkan kaki belakang diangkat  tinggi.




Gambar 1. (Teknik Lompatan Pada Lari Gawang)

2.2.2        Pengenalan Teknik Lari Gawang
       Faktor penting pada lari gawang antara lain pengaturan langkah, tempo, dan panjang langkah yang mendukung teknik lari. Teknik lari gawang berhubungan erat dengan teknik sprint, karena pelari gawang yang berhasil haruslah seorang sprinter yang handal.Selain itu, kedua teknik ini memiliki kesamaan pada beberapa hal seperti tekanan pada pengangkatan lutut, pelurusan kaki, dan gerakan tangan. Setiap fase memerlukan koordinasi gerakan yang baik dari tiap komponen tersebut.

a.      Fase Start Menuju Gawang Pertama
   1)      Setelah start dan mendekati gawang pertama, kemudian bertolak dengan mengangkat pinggang tinggi dan cukup jauh dari gawang yang akan dilalui.
  2)  Lutut diangkat tinggi, mengangkat paha kaki yang memimpin di atas garis horizontal, menendangkan tumit ke depan untuk meluruskan kaki, serta meluruskan lutut melintasi 
                 gawang.
   3)      Lutut kaki tetap diangkat tinggi selama berlari.


b.      Fase Melewati Gawang
1.      Diawali dengan gerakan kaki cepat dan mengangkat lutut saat mendekati gawang.
2.      Semakin cepat mendekati gawang, semakin jauh lompatan harus dimulai. Saat melompat, tangan dan kaki digerakkan dengan keras.
3.      Ketika berada di atas gawang, lintasan gerak tubuh dibuat serendah mungkin dan posisi badan agak condong ke depan dan lutut sedikit ditekuk.
4.      Lengan berfungsi membantu keseimbangan ketika berada di atas gawang. Tujuannya agar tubuh cepat kembali ke posisi gerak dorong ke depan.
5.      Menarik ke depan, kaki yang digunakan untuk menolak. Caranya dengan memutar kaki tersebut ke samping, dalam posisi diangkat tinggi.
6.      Setelah kaki yang memimpin melewati gawang, dalam posisi tetap lurus, maka segera diturunkan, dan disusul oleh kaki yang mengikuti.


c.       Fase Pendaratan
   1)      Posisi kaki lurus ketika mendarat.
   2)      Kaki yang mengikuti (kaki belakang) tetap diangkat tinggi. Tujuannya agar dapat bergerak bebas menjangkau ke depan untuk membuat langkah panjang. Pada posisi ini lutut kaki belakang ditekuk.  
   3)      Posisi badan dicondongkan ke depan.

d.      Fase Lari Di Antara Gawang
     Berlari pada lari gawang, baik dari posisi start ke gawang pertama ataupun dari gawang satu ke gawang lainnya membutuhkan jumlah langkah kaki yang berbeda antara pelari satu dengan pelari lainnya.
  1)   Pelari menggunakan 8 langkah dari start ke gawang pertama. Pada posisi start, ia harus menempatkan kaki yang memimpin di belakang dan kaki yang mengikuti di depan.
  2)   Pelari menggunakan 7 langkah dari start ke gawang pertama. Cara ini biasanya dipilih oleh pelari yang memiliki kaki panjang, dimana kaki yang memimpin diletakkan di depan.
  3)   Pelari mengunakan 9 langkah, biasanya diterapkan bagi pemula.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan setelah melewati gawang.

1)      Jejakkan kaki yang memimpin ke permukaan lintasan secepat mungkin setelah melompati setiap gawang.
2)      Gerakkan tangan dan kaki yang mengikuti melewati gawang secepat mungkin.
3)      Setelah kaki yang memimpin mendarat, segera melakukan tiga langkah di antara gawang.
4)      Bergerak dengan cepat di antara gawang hingga ke garis finis.

e.       Fase Akhir
      Fase ini dimulai setelah kaki yang memimpin (kaki depan) berhasil melewati gawang terakhir dan mendarat. Langkah selanjutnya dijelaskan berikut ini.
1)     Mencondongkan badan ke depan. Bersamaan dengan itu, melangkahkan kaki yang mengikuti (kaki belakang) ke depan.
2)     Membusungkan dada dan berlari secepatnya menuju garis finis.

Gmbar 5. (Posisi Badan Saat Akan Melewti Garis Finish)

2.2.3        Lari Gawang 400 Meter
       Nomor lari gawang 400 m didasari oleh sprint panjang (400 m) danlari gawang sprint (100 dan 110 m). Oleh karena itu, pelari harus mampu melompati gawang dengan kaki mana pun, menempuh 400 m pada lintasan mana pun, melompat dengan efisien tanpa memperhitungkan ketajaman tikungan, dan mengubah pola langkah di antara gawang ketika rasa lelah mulai terasa.


a.   Teknik Dasar
       Teknik lari gawang 400 m hampir sama dengan lari gawang 100/110 m, tetapi tidak begitu melelahkan karena gawangnya lebih rendah.
1)  Posisi badan lebih tegak lurus dan tidak terlalu dimiringkan saat melompati gawang.
2)  Mengangkat kaki yang memimpin hingga horizontal dan meluruskannya ke depan untuk melompati gawang, dan menggapai serta membawa tangan pada posisi tubuh yang berlawanan ke depan untuk mengimbangi gerakan kaki.
3) Kaki yang mengikuti ditekukkan pada lutut dan diputar ke depan secara horizontal untuk melompati gawang. Selanjutnya, lutut kaki yang mengikuti diputar ke atas dalam setelah kaki dijejakkan ke atas lintasan untuk mengambil langkah berikutnya.

b.  Pengenalan Teknik Lari Gawang
       Gerakan yang dilakukan kaki, tangan, lutut, dan sikap tubuh untuk lari gawang 400 m pada tiap fasenya sama dengan teknik yang digunakan pada lari gawang 100 m dan 110 m. Yang perlu diperhatikan adalah teknik dalam mengganti kaki yang memimpin untuk melompati gawang yang berada di tikungan, karena pada nomor ini beberapa gawang berada di tikungan lintasan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan posisi kaki yang memimpin untuk melompati gawang di tikungan agar dapat melakukan lompatan dengan benar dan aman.
1.      Akan lebih efisien dan nyaman menggunakan kaki kiri sebagai pemimpin untuk melompati gawang yang berada pada tikungan. Khususnya ketika pelari berada pada lintasan dalam yang lebih ketat.
2.      Kemiringan tubuh ke sisi dalam kiri saat berlari akan membantu mengangkat kaki kanan (kaki yang mengikuti).
3.      Panduan dengan kaki kanan menjadi canggung dilakukan tapi seringkali terpaksa digunakan, khususnya pada tikungan terakhir, ketika merasa sangat lelah. Pastikan untuk berlari langsung ke gawang sehingga kaki yang memimpin melintasi gawang dengan baik ke arah sisi luar gawang. Dengan demikian, kaki yang mengikuti akan sepenuhnya melintasi gawang. Jika tidak, pelari yang bersangkutan akan didiskualifikasi.

2.3  Peraturan Pada Lari Gawang
Pelaksanaan perlombaan lari gawang harus mengikuti peraturan yang telah ditentukan oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Berikut ini beberapa peraturan perlombaan lari gawang yang penting untuk diketahui.
a. Semua perlombaan lari gawang, yang dimulai dari garis start hingga melewati garis finis, harus dilakukan pada jalurnya masing-masing yang sudah ditentukan.
b. Seorang peserta lomba lari gawang akan dinyatakan diskualifikasi jika:
Ø  peserta menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang pada saat melampauinya,
Ø   peserta melompati gawang yang tidak berada di lintasannya,
Ø  peserta dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan menggunakan tangan atau kaki.
Ø  Jumlah gawang yang dilewati peserta dalam perlombaan lari gawang ada 10 buah, baik lari gawang jarak 100 m, 110 m, atau 400 m.




Komposisi gawang pada perlombaan Lari gawang, sebagai berikut

Nomor Perlombaan
Nomor Lari Gawang
Tinggi Gawang
Jarak garis Start ke Gawang Pertama
Jarak Antar Gawang
Jarak Gawang Terakhir ke Garis Finish
Putri
100 m
400 m
0,840 m
0,762 m
13,00 m
45,00 m
8,50 m
35,00 m
10,50 m
40,00 m
Putra
110 m
400 m
1,067 m
0,914 m
13,72 m
45,00 m
9,14 m
35,00 m
14,02 m
40,00 m





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
     Dari hasil makalah ini, penyusun dapat meyimpulkan bahwasanya lari gawang juga dapat diartikan sebagai lari cepat yang menempuh suatu jarak tertentu dengan melompati gawang sebagai rintangannya yang tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan. Untuk dapat menghasilkan gerakan yang indah dan sempurna, maka kita harus mengetahui serta memahami bagai mana cara gerak dalam olahraga Lari Gawang.

3.2  Saran
      Adapun saran yang penulis ingin sampaikan  melalui pembuatan makalah ini adalah untuk kita sebagai calon pendidik harus mampu memahami pembahasan yang terdapat dalam makalah ini sehingga dapat menjadi bekal saat melakukan penerapan di lapangan.

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

SEMOGA BERMANFAAT BUAT PEMBACA

Text Widget